info@rsiaviola.com (+62) 857-11700-186

Pneumonia atau Paru-paru Basah: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, dan Pencegahan

Pneumonia atau Paru-paru Basah adalah kondisi penyakit yang disebabkan oleh infeksi pada alveoli (kantong udara) di salah satu atau kedua paru-paru. Dampaknya, alveoli terisi cairan atau nanah yang mengakibatkan kesulitan bernapas bagi penderitanya. Gejala ini bisa memunculkan batuk berdahak atau bernanah, demam, menggigil, hingga kesulitan bernapas.

Gejala umum Pneumonia
Gejala yang umum dari Pneumonia meliputi batuk kering, batuk berdahak kental (berwarna kuning atau hijau), batuk berdarah, perubahan karakteristik dahak, demam, berkeringat, nyeri di dada, sesak nafas, detak jantung yang meningkat, mual, muntah, kelemahan tubuh, nyeri otot dan sendi, serta sakit kepala.

Diagnosis Pneumonia
Diagnosis dan pengobatan Pneumonia melibatkan berbagai langkah seperti Pulse oximetry untuk mengetahui kadar oksigen dalam darah, rontgen dada untuk memastikan kondisi paru-paru, CT scan untuk melihat detail kondisi paru-paru, tes darah untuk menentukan adanya infeksi dan penyebabnya, serta tes sputum dan urine.

Pengobatan
Pengobatan Pneumonia terdiri dari penanganan infeksi dengan memberikan antibiotik jika disebabkan oleh bakteri, dan terapi suportif dengan obat penurun demam serta obat batuk untuk mengatasi frekuensi batuk dan membantu keluarnya dahak.

Langkah-langkah pencegahan Pneumonia
Langkah-langkah pencegahan Pneumonia termasuk vaksinasi seperti vaksin campak, vaksin Haemophilus influenza tipe b (Hib), Vaksin Pneumococcus Conjugates Vaccine (PCV), dan vaksin influenza. Selain itu, menjaga kebersihan tangan, melakukan etika batuk dan bersin, serta menghindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan juga penting untuk mencegah penyebaran dan merawat kesehatan paru-paru.

Kesimpulan
Pneumonia, atau Paru-paru Basah, adalah kondisi paru-paru yang disebabkan oleh infeksi pada alveoli, mengakibatkan pengisian cairan atau nanah dalam kantong udara tersebut. Hal ini mengganggu proses pernapasan dan menimbulkan gejala seperti batuk berdahak atau bernanah, demam, kesulitan bernapas, dan nyeri dada. Diagnosis melibatkan beberapa metode seperti penggunaan Pulse oximetry, rontgen dada, dan tes darah untuk mengidentifikasi infeksi dan penyebabnya. Pengobatan biasanya melibatkan pemberian antibiotik, obat penurun demam, serta terapi batuk. Pencegahan terfokus pada vaksinasi, menjaga kebersihan tangan, dan praktik kebersihan pernapasan untuk mencegah penyebaran, sementara menghindari merokok dan alkohol berlebihan membantu merawat kesehatan paru-paru.

Terakhir diedit : 03 Januari 2024